Selasa, 06 Oktober 2009

MALAM

Di tiap sudut tubuh malam ada beragam teka-teki
Dapat dibuat jadi sebuah lirik lagu atau novel legenda
Sebenarnya, semua sendi kehidupan alan mati di tangan malam
Walaupun masih ada saja yang separatis tanpa melawan gelap dengan cahaya
Tapi, mustahil mereka tak pernah mati ditusuk jarum kegelapan
Menikmati pameran lukisan di negeri tak berpeta
Terus arungi lorong aula sebagai tokoh pertama, kedua, atau ketiga
Atau hanya sebagai penonton terbaring dimanapun ia pejamkan mata
Malam akan tetap menjadi pembunuh ssetelah ia membunuh matahari
Walau hanya untuk menidurkannya saja dalam beberapa penggal dari hari
Tak kenal siapa lawan siapa, kapan dan dimanapun kawan tetap menjadi mangsa
Malam tak pernah mendata siapa saja yang pernah ia bius dengan jemarinya
Tak punya selembar pun kertas putih
Hanya tinta-tinta tak berguna terpanjang diselipkan di kantong
Bercokol terpajang tak ada yang perhatikan satu bola mata pun
Dibiarkan bagai sesosok tak berhati
Seperti pembunuh haus darah, lapar, kasat matanya tak punya ampun
Patut terpenjara oleh kata-kata
Tapi masih saja ada yang tak rela dia terbelenggu
Beberapa kurcaci bumi mencoba menyemarakkan malam
Dengan peluk iblis, bising canda setan juga manja penghuni neraka
Tak lagi membunuh dengan bius menidurkan
Tapi terlena terlepas dari pergerakan harmoni
Entah sampai kapan berakhir, semoga aku masih hidup

Tidak ada komentar: