Selasa, 06 Oktober 2009

TEMAN SD

Malam tadi kulihat dua korban masih tak berjatuhan
Masih tegak sebelum cahaya benar-benar tak punya nilai kekekalan
Malam tak punya lagi nyawa
Kekebalan satu titik sirna tanpa sinar
Nita, teman sekelas saat SD dulu
Tak lagi seperti gadis lugu bermoral statis
Sudah, sudah, sudah, dan sudah jatuh di pundak anak Adam yang durhaka
Member punggungnya untuk gadis yang dia anggap bidadari berhati iblis
Gas dikencangkan, pelukan pun semakin romantis saja
Meredamkan nama mereka yang sudah tak lagi disebut-sebut penghuni langit
Tak banyak yang ingin kukatakan
Saat mereka melintas, sekejam apapun aku
Hanya ingin tertawa dalam satu bingkai hati
Sedikit pun aku malu, tak bisa timbul rasa cemburu
Aku sudaj paham apa yang diinginkan malam satu kisah itu
Dan terus berkisah dengan karya buruk malaikat , tapi ia jujur
Membacakan dan bercerita tentang apa yang terjadi
Disebut pula ada beberapa ekor semut jadi saksi dengan tepat
Detik sampai dasawarsa kesekian sudah jelas tercantum
Memang satu detik dapat jadi cerita seribu malam
Tak bisa berhenti sampai sujud mencoba menangkan pengadilan
Mumpung Nita masih muda dan masih banyak kesempatan
Sel otaknya belum tersambung semua
Masih dapat membuat cabang-cabang neuron
Masih dapat meluruskan cintanya

Tidak ada komentar: