Selasa, 06 Oktober 2009

PENGEMIS PASAR MALABAR

Maaf, kau takkan pernah hafal wajah dan namaku
Maaf, aku tak beri sepeser pun rupiah di kantongku
Aku tak anggap kau pengemis, maka kau tak kuberi
Aku tak kenal namamu, tapi seakan hafal nasibmu
Menjelajahi pasar seharian
Ada banyak yang ingin kutanyakan padamu
Kemana suamimu?
Aku lihat perutmu membesar layaknya seorang wanita yang sedang hamil, bukan busung lapar
Kau tak nampak bertubuh kurang gizi
Wajahmu cantik, hanya saja tertutup oleh pandangan orang yang berbeda
Suamimu tak urus ekonomi keluargamu?
Suamimu bekerja sepertimu? Di pasar mana?
Pakaiannya apakah sama dengan yang kau pakai?
Setia melekat berbulan-bulan dari musim ke musim
Sarung tenun yang hancur jahitan bawahnya
Baju kumal lusuh, menjijikan
Mungkin harum bagimu, tapi tidak lagi bagi orang selainmu
Kulihat ada hal lain yang kau pertahankan dalam hidupmu
Berjalan, mencari buah-buahan yang sedah dianggap busuk oleh penjualnya
Kau tahu anak dalam kandunganmu butuh gizi yang cukup
Maka rasa malu pun hilang ditelan janin
Dari hari ke hari kutemui, seakan kau tak ingin merubah nasibmu
Atau kau merasa tak mampu
Atau ada yang memaksamu untuk tetap seperti itu
Ada pesan yang tak ingin kukatakan
“Keberuntungan hidup bukan diukur dengan nikmatnya makanmu
Bukan dari indah atau lusuhnya pakaian yang manusia kenakan
Bukan dari penuh tidaknya sangku beras di rumah mereka
Mungkin saja ada orang kaya yang merasa semua yang dimilikinya seperti berapi
Tapi mungkin kau merasa nyaman dengan pakaianmu saat ini
Buah busuk yang kau makan mungkin terasa seperti petikan dari surga
Kau rasakan saja nikmatnya hidup ini dengan cara yang berbeda
Beruntung sekali bagi kita bila dapat menikmati apa yang saat ini dimiliki
Bukan apa yang jadi khayalan
Dan perlu kau ketahui, kerasnya hidup akan kalah dengan kerasnya usaha untuk merubahnya.”
Semoga saja ada malaikat yang rela sampaikan pesanku ini
Mungkin saat kau sedang sujud dan melontarkan bermacam pertanyaan pada Tuhanmu
Malaikat menjawab dengan pesan singkatku
Sampai jumpa!
Ingin kulihat kau nantinya berjalan berpegangan tangan dengan suamimu dan menggendong anakmu

Tidak ada komentar: