Sabtu, 03 Oktober 2009

AIR MATA LANGIT

Pertikaian menggumpal di ubun-ubun cakrawala
Bertarung dengan kilatan peraduan pedang
Memercik cahaya
Jeritan pula ada terdengar
Tanah menyebut kata rindu
Danau berdzikir padu bersama anak sungai
Kian berlari kian berhenti
Berganti gelap datang memaksa masuk dalam hati
Putih tertebas hitam berkuasa
Berusah menghindar malah tertelan
Bumi tak punya rasa, langit kehilangan cinta
Daun berteriak duka
Dewa air datang dari kahangan
Derita mengalir di sudut-sudut kota
Ada yang bertengkar dalam kebisuan
Tenang
Hujan datang tiada akhir titik penghabisan

Tidak ada komentar: