Mustahil …
Tanggannya sudah dapat kugenggam
Rambutnya sudah dapat kubelai
Sampai mana cinta mendustakan peribahasa lama
Akankah dibuat kelam
wajah-wajah penanti
Mustahil …
Duduknya sudah disampingku
Pipinya dekat hidungku
Apalagi yang ingin dikutuk siang jahannam
Apa perlu tajamkan pedang pemisah jarak
Mustahil …
Kakinya dapat kusentuh
Katanya dapat kutangkap sepenuh jagad
Lalu dimana perasaan salah akan satu janji
Benarkah pendusta sudah mengganti asmamu
Mustahil …
Aku teguk arak percintaan
Aku lumat bibir pintu nereka
Bagaimana bisa kau raih surga dengan kedurhakaan
Kemungkinan nereka merindu pada tubuhmu
Mustahil …
Kupeluk tubuhnya rapat kencang tak ada jarak
Rasa cinta buta merantai tubuh kami
Kunci-kunci neraka sudah ada ditanganku
Tinggal kuselami didih air bersama penyesalan
Mustahil …
Dia duduk dipangkuanku mencumbu
Dia pasrah dari lembutnya tangan setan milikku
Jadikan siang menjadi malam dengan segera
Agar tak ada yang bisa melihat
Turunkan hijab dan butakan mata manusia
Biar aku tahu siapa yang melihat di balik perantara
Hapus semua tulisan para malaikat
Biar dia tak berkisah di akhir keputusan
Penggal waktu dari detik terkecilnya
Agar bisingnya detak jam tak memekakan telinga
Kami sudah berdiam tanpa rasa cinta
Terkabul semua permintaan adzab dari langit
Tinggal aku masuk ke rahim
Dan ingin lagi dilahirkan kembali
Sabtu, 03 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar