Sabtu, 03 Oktober 2009

TANGIS AL-QADR

Malam ini bukan lagi sebuah kegelapan
Berbondong manusia masuki majelis
Seperti belalang berpindah sarang
Menyerbu apa yang belum ia tahu

Malam bukan lagi kesunyian
Dating anak Adam sebagai utusan
Dari kayangan menuruni tangga hujan
Pecah tangis di siang masih terdengar

Dia bukan bintang jatuh
Bukan pula tanda Tanya masa depan
Entah apa yang dirasa dan dimau
Wahyu belum mengetuk hidup kecilnya

Ingin mati muda
Saat ini masih mengembara
17 Ramadhan garis mula
Tangis tak berair mata

Teriak pecahkan kesakitan ibunda
Diam tenangkan desah nafasnya
Penamaan tak diambil dari peristiwa
Bukan jua jadi tragedy

Darah turun bersamaan turunnya Al-Qadr
Di pelataran senja menjelang berbuka
Peluh manis dirasa
Kembali ke pangkuan aliran nyawa

Saat itu bukan lagi kesendirian
Bagi wanita di seberang dua tahun usia
Entah ada atau tak terasa
Belay cinta tangan kecil sang wanita

Entah hadir atau tak terlihat
Takdir pertemuan bertahun berkecukupan
Awali jelajahi hidup
Dengan tuntunan para pendahulu

Tidak ada komentar: