Jumat, 02 Oktober 2009

JAWABAN DALAM PETI TERKUNCI

Dik … kau masih ingat aku?
Si buruk rupa yang gadaikan cintanya padamu
Bertatih mencuri rasa yang terus menerus kau jaga
Dengan malu dan tak ada alasan kau terima cintaku
Yang kutulis di surat diantar merpati biru

Dik … terakhir kulihat wajahmu satu tahun lalu
Di panggung perpisahan melepas aku dan angkatanku
Wajahmu tak sedih, air mata tak hadir lewat matamu
Itu yang jadi pertanyaanku selama ini padamu
Kalimat Tanya itu merasuk merantai sel-sel darahku
Masuk menyerang jantung dan timbul rasa cemas meragu

Dik … belasan surat aku kirim sudah tanpa nama pengirim
Bukankah kau sudah hafal sekali tekstur dan bentuk tulisanku
Cara bahasaku yang kikuk dan berbelit-belit
Wangi surat itu pun pasti sudah terekam di kepalamu
Aku yakin hanya dengan itu kau tahu akulah yang mengirimnya

Dik … saying, kata orang cinta butuh pengorbanan
Itu benar dan mungkin sudah jadi teori filsafat cinta
Kata orang cinta itu pahit di awal dan butuh kesabaran menelannya
Tapi apakah aku harus muntahkan cinta bila benar ia pahit
Hingga cinta tak masuk ke tubuhku dan artinya aku gagal
Aku tak dapatkan engkau karena pahit yang kau tawarkan

Dik … saying, aku rindu kamu
Rindu jadi temanku, sahabatku berbulan-bulah lamanya
Menemani bersamaku kemana saja aku bawa hidup dan matiku
Ke laut ia jadi air laut, aku kedarat ia jadi tanah
Aku terbang ia jadi udara, aku menyelam ia semakin tenggelam
Lalu apa artinya rindu bila tak ada balas darimu

Dik … cintaku, banyak Tanya sudah datang padaku
Semakin lama telingaku tuli dengar itu
Hatiku semakin galau menerima karena tak mampu menjawab
Lalu apa yang kau tahu dari balasan cintamu
Lalu apa arti kau terima cintaku yang dulu
Lalu apa arti rinduku yang kusemat selama ini

Dik … rinduku
Bila memang kau bosan dengan wajah buruku
Baik, aku usir rindu dan cinta padamu jadi rasa terasingkan
Biar kucari bayang-bayang wanita yang hanya ingin melihat
Bayangan wajahku tanpa menilai rupaku
Bukan ini yang kuinginkan, tapi, Tuhanku sampaikan kata cintaNya
Padaku dengan cara berbeda, dengan beri aku buruk rupa
Tapi, itu masih dapat dikatakan cinta
Bahkan harus disebut cinta Tuhan kepada hambaNya
Tuhan tak berikan pertanyaan tentang cintaNya
Tuhan tidak diam dengan cintaNya
Karena itupun aku tulus mencintaiNya

Dik … sayang
Memang kau bukan Tuhan, aku paham hal itu
Tapi kau juga jangan paksa aku terus bertanya tentangmu
Pertanyaan yang kau jawab hanya dengan diam
Mengertilah keadaanku
Jika kau masih seperti ini terbelenggu ketidakjelasan
Aku akan ambil dua keputusan
Melupakanmu atau membencimu

Tidak ada komentar: