Rabu, 21 Oktober 2009

BERDARAH

Di sela-sela aku memburu sinar
Mereka menyusup lewat rongga-rongga kumpulan daun
Malam tadi hujan datang
Jalan tanah jadi basah
Satu suasana kuambil segera
Menembaknya dengan kedua mata
Menambatnya dengan tali-tali syaraf otak

Siapa yang kau katakan aku tak peduli
Masih banyak hal yang perlu dianyam biar rapih
Tidak berantakan
Yang kuanyam adalah duri dan lembaran besi yang meruncing di tiap sisinya
Jika nanti jadi karya
Terimalah!

Jangan kira aku datang dan membungkusnya dengan bunga
Semua akan terlihat paradox
Yang kutawarkan bukan setetes air laut
Yang kutawarkan adalah air dari sisa-sisa gutasi di hutan itu
Sekilas ada keinginan agar kau datang
Menjamah isi hutan, mendengar kawanannya berpadu suara

11 Maret 2009

Tidak ada komentar: