Rabu, 21 Oktober 2009

PAGI INI

Nampaknya langit menangis saat pagi baru muncul
Seperti tak pantas menangis di permulaan hari
Matahari belum tampak
Mungkin sengaja memberi kesempatan langit untuk menangis
Tapi tak ada tanda hujan akan turun
Kali ini langit dan matahari saling merendah diri
Suasana jadi sebuah spekulasi tentang sebuah rencana
Tak ada manusia yang ingin diguyur hujan sejadi-jadinya
Agenda mereka lebih penting ketimbang menatap hujan
Biar saja turun, mereka tak ucap rasa syukur
Mungkin orang-orang Jakarta akan mengutuk hujan
Begitu tiap tahunnya, hujan tak pantas memercik aspal
Aspal tak mau bersetubuh dengan hujan
Yang ada hanya timbul batas kesengsaraan
Pagi ini hujan malu-malu untuk turun
Padahal pagi tak usah diajak kompromi

Tidak ada komentar: