Setelah satu malam dikagetkan kabar itu
Kuletakkan pena, tak kunjung menulis
Sedih, kecewa, senang, bahagia, menyesal
Semua menawarkan untuk mengisi hatiku
Kuterima semua…sesak kudapat
Dalam sujud kurendahkan emosi, gejolak cinta, dan dendam
Kukumpulkan hidup, optimis, semangat, dan keyakinan
Kuperas otak dan doa agar mengalir tinta baru
Tinta yang takkan lagi mencatat namanya
Tinta yang mencatat semua kejadian kecuali tentang dia
Dia telah membeli tinta baru yang lebih menarik warnanya
Biar saja begitu, tintaku beda warna dengannya
Hidup tanpa bayangan dia
Hidup tanpa harapan padanya
Tanpa kabar dan tanpa sapa yang dulu pernah ada
Hiduplah dia dengan semua pilihannya
Sedang aku belum tentukan kemana aku mencinta
Banyak pulau belum kutapaki
Banyak laut belum kuseberangi
Baca buku belum kutelan kalimat ilmiahnya
Banyak langit belum kupandangi
Banyak gunung belum kudaki
Sementara itu kenangan jadi kekuatan
Berdampingan dengan tekad masa depan
Tanpa dia…
Sementara itu, teman adalah kata yang abadi
Hanya teman, bukan sahabat, karena aku sedikit kecewa
Hanya bila dia tanya, akan kujawab tanpa banyak bicara
Semua akan sangat wajar
Masa lalu membuatku terpesona dan gila
Hitamnya menghalangi pandangan
Aku hidup untuk keluarga yang kucintai, sangat
Dia hidup untuk orang yang dia pilih, semoga tepat
15 April 2009
Rabu, 21 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar